Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 23 Juni 2013

Sajak - Tuhan dan Kamu







"Dengan sopan Tuhan memintaku mengambil golok untuk menebasmu."


"Maka kuambil golok tersebut, lalu kutebas leher Tuhan dengan penuh keyakinan!"


"Tak ada darah, tak ada jerit kesakitan. Hanya suara golok jatuh ke lantai yang bergemuruh mengisi seluruh ruang sempit."


Namun itu percuma, Dia tak mati... 


Ternyata benar, Dia kekal abadi. Dia tidak licik, Dia tidak busuk dan Dia adalah maha dari segala bentuk yang ada di dunia.


"Tapi sekarang... Apakah kau tau, sayang?"


Tuhan kita.. 


Tuhan yang kekal abadi itu, menyuruhku untuk mengambil pisau. Sebuah pisau dapur 15 cm yang tajam dan baru diasah. 


"Dia menyuruhku untuk mengulitimu. Menghilangkan kulitmu yang laksana terang bulan itu, agar terlihat rupa aslimu..."



(Oleh: Agung Gumara)

2 komentar:

  1. ide rada nyeleneh sih tapi uniiiik banget. Aku juga ngebaca karya2 kamu sebelum ini, menerutku kamu banyak berkembang dari gaya bahasa dan tutur kata dialog tokoh. Terus buat karya baru dong, aku pengen baca yang lain :)

    BalasHapus
  2. Senja kemarin

    wah first komen nih -__-
    thanks udah ngebaca :)

    BalasHapus