Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 29 April 2013

Diary of Laura




            Sayang...

Cahaya matahari yang mengintip masuk melalui teralis membangunkanku dari lelapnya cahaya bulan. Dan pagi ini aku sangat merindukanmu saat pertama kali membuka mata. Tak hanya pagi ini-- bahkan tiap detik senyumanmu selalu terbayang dari benakku. Memang, aku tak bisa menyentuh dan menjamah fisikmu namun pikiranku tak pernah mengizinkanku untuk memikirkan hal lain selain dirimu. Aku sangat mencintaimu, sayang. Dan aku sangat yakin 100% bahwa kau merasakan hal yang sama. Hemm... Benar kan kau merasakan yang sama sepertiku?

Sayang..

Sudah hampir tiga bulan aku terkurung di sini, aku sudah tak tahan lagi diperlakukan tak adil. Apa yang kau dan mereka mau dariku? Aku yang memimpin proyek Cerebral Boyd No 23 ini, tapi aku sendiri malah dikurung di sini. Sayang, tolong aku. Aku sangat menderita di sini, aku ingin bertemu denganmu, aku ingin bebas. Kumohon tolong aku...

Tiga hari yang lalu kau bisa hadir sebelum aku memutuskan untuk tidur, tapi kenapa sekarang kau tidak muncul kembali?! Katanya kau cinta padaku? Kau bilang kau akan menikahiku? Mana bukti cintamu?! Aku si jenius Laura Bates, tega kau melakukan ini padaku!

Kau hanya muncul dengan senyuman lalu kemudian menghilang. Aku tidak butuh senyumanmu sayang! Aku butuh pertolonganmu!

Suruh orang orangmu pergi sayang. Aku takut mereka kembali lagi ke sini dan memberiku obat itu. Obat yang kau beri selalu membuat kepalaku sakit, membuatku seperti terpisah dengan ragaku. Tubuhku selalu bergetar hebat tiap mengingat apa efek yang ditimbulkan obat itu. Emosiku menjadi sangat labil, aku merasa sangat sedih setelah mengkonsumsi obat itu. Aku terus menangis, padahal aku tak ingin menangis. Bola mataku sudah sangat kering karna terlalu sering mengeluarkan air mata yang berdampak perih tiap kali aku mencoba untuk tidur.

Sayang, sudah kucabut bola mataku sebelah kanan karna tak tahan dengan perih yang terus menerus muncul karna efek obat itu. Namun karna perbuatanku itu, kau sekarang memberiku sengatan listrik otomatis, yang akan muncul menyetrum tubuhku tiap kali kucoba untuk menarik bola mataku. Oh sayang... tolong aku...

Sayang...

Apa kau bisa merasakan kesakitanku? Aku sangat tersiksa di sini sayang. Ayo tolong aku, kumohon padamu tolong aku, hentikan perbuatanmu..

Oiya, kemarin aku bilang kepada Dr. Andra bahwa aku melihatmu di sini, ya aku bilang padanya bahwa aku melihatmu datang ke selku. Aku kira dia akan kaget dengan ceritaku, namun ternyata tidak. Kulihat dia tersenyum dan ekspresinya berubah sumringah ketika kuceritakan hal itu. Bahkan dia pun dengan semangat memintaku untuk segera menceritakan kejadian itu secara detail, wah aneh kan untuk wanita pembuat obat sepeti dia? Hahaha--

Lalu ia memberiku tiga lembar kertas dan sebuah pulpen, supaya aku dapat langsung menuliskan sesuatu bila aku bertemu denganmu. Sekarang aku dapat menulis seperti ini, aku senang, jadi aku dapat mencurahkan betapa aku cinta padamu dan betapa menderitanya aku karna perbuatanmu di rumah sakit jiwa ini.

Mereka mengira aku pembangkang karna tidak mau melanjutkan pembuatan obat yang mereka bilang sebagai obat masa depan, hmm tentu saja mereka salah. Aku menolak karna beberapa kali kucoba dengan dengan tikus percobaan, efek yang muncul malah sulit diprediksi. Saat tikus itu sendirian di dalam box dia hanya diam di sudut box dengan ekspresi yang sepertinya menunjukan kesedihan. Dan suatu hari karna kasihan aku memindahkan tikus tersebut ke box lain yang berisi banyak tikus tikus. Awalnya itu berlangsung baik, namun kau tau sayang apa yang terjadi 6 jam kemudian? Aku masih ingat kira kira jumlah tikus di dalam box itu sekitar seribu tikus tapi setelah itu, semua tikus dalam box mati dengan keadaan tanpa kepala malah setengahnya sudah rusak tercabik badannya. Box yang tadinya berwarna putih, berubah menjadi merah karna darah yang muncrat bercucuran. Aku terkejut melihat itu, namun yang lebih membuatku terkejut hanya satu tikus yang masih hidup, ya itu tikus yang kujadikan kelinci percobaan. Aku telah membuat monster, sayang. Aku tidak bermaksud menolak melanjutkan penelitian obat itu, aku hanya takut itu juga akan terjadi kepadaku..

Kau tau sayang...

Sebenarnya aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Aku seorang wanita yang pintar. Aku seorang wanita yang kuat. Aku seorang pencipta jenius. Kau dan mereka, semua orang di Cerebral Boyd tidak berhak memperlakukanku seperti ini!!

Aku ini mudah diatur, kalian tinggal tegas terhadapku. Tapi tidak dengan perlakuan sampah seperti ini. Tunjukan padaku bagaimana persisnya mereka ingin penelitian itu dilakukan, maka aku akan belajar melakukannya dengan otomatis.

Sayang, jika kau pikir aku adalah hamba kalian, kau benar! Tapi sayangnya juga hamba dari semua pecundang. Dengan kejeniusanku kau dan mereka selama ini telah kujadikan besar. Tapi ingat dengan perlakuan kalian yang seperti ini, aku akan membalas dan kalian semua akan kujadikan pecundang!

Sayang..

Kumohon datanglah padaku malam ini, peluk aku, panggil namaku, hubungi aku. Aku sangat merindukanmu. Aku tak percaya dengan semua omongan pasien di rumah sakit ini. Mereka semua gila! Aku yakin kau masih hidup. Mereka bilang, aku memakanmu dan menggoreng matamu sebelum kumakan bersama tikus lab. Hah! Bagaimana bisa aku memakanmu?! Aku bukan kanibal. Jikalau aku seorang kanibal maka sudah sejak lama semua orang di sini kukuliti satu persatu dan kupanggang bersama potongan babi panggang presto favoritku----

...............................

***

        Suasana sel berubah menjadi kacau balau karna teriakan yang dikeluarkan pasien no 4 sangat kencang. Dia berteriak dengan raungan yang sangat memekakan telinga yang otomatis membuat seluruh penjaga datang berduyun duyun menuju selnya. Dan ketika membuka pintu sel, dapat terlihat ekspresi penjaga tersebut berubah 180 drajat dari takut menjadi sangat takut. Semuanya melihat bagaimana pasien no 4 telah menusuk bola matanya dengan pensil yang dia pakai untuk menulis sebuah pesan, ya yang tampaknya merupakan sebuah jurnal kecil. Darah muncrat bercucuran keluar dari mata kanannya yang sebenarnya hanya tinggal satu buah. Selain darah, sengatan listrik pun muncul memercikan panas ke seluruh kepalanya. Semua penjaga ketakukan untuk mendekat, mereka tak punya keberanian karna takut akan sengatan listrik yang muncul dari kepala pasien no 4.

            Tiba tiba sengatan listrik tersebut berhenti. Pasien no 4 terkulai lemas tak berdaya, banyak yang mengira dia akan mati namun tanda tanda kehidupan masih nampak jelas dari sel motoriknya yang menunjukan dia masih dapat bergerak.

      Pasien no 4 berdiri. Semua terkejut melihat hal itu. Tak ada satu orang pun berani mendekat. Sambil memegang matanya yang penuh darah, pasien no 4 berjalan dengan perlahan keluar sel menuju sekumpulan orang yang masih melihatnya dengan rasa takut.

            “Aku tau kalian semua melihatku!”, teriak pasien no 4.

         Suasana hening, tak ada satupun yang berani menjawab pertanyaan pasien No 4 yang berjalan dengan keadaan yang tergopoh gopoh menahan rasa sakit. Dia benar benar sangat marah sehingga rasa sakitpun tak dapat menghentikan laju jalannya. Pasien No 4 itu adalah, Antoni Malaka dia adalah pemimpin sekaligus kelinci percobaan proyek rahasia 23 “Blank Medicine”.

            “Dia merusak otakku!”, gumam Antoni dalam hati.

      Obat itu membuat kepribadian lain dalam diri Antoni. Kepribadian Laura Bates (seorang wanita psikopat yang telah membunuh ayah dan kekasih ayahnya sendiri dari New Jersey, USA) muncul dan seakan mengambil alih dirinya. Laura Bates adalah kepribadian ganda yang sangat gila dan mencintai dirinya sendiri. Laura Bates bahkan rela memotong kemaluan Antoni agar terlihat seperti wanita sempurna adanya. Bahkan Laura sampai memakan jempol kiri dan salah satu bola mata Antoni karna kelaparan. Untuk sementara, Antoni dapat bebas dari pengaruh Laura.

Dia sangat marah. Hanya satu orang yang dia tau harus bertanggung jawab atas kejadian ini, ya Dr. Andra. Dia tau ini hanya sementara sebelum Laura kembali mengambil alih tubuhnya, dalam waktu sesingkat ini dia harus bisa membunuh Dr. Andra untuk membalaskan dendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar